PENGERTIAN MANAJEMEN
1. Menurut
Dr. SP. SIAGIAN
dalam buku “FILSAFAT
ADMINISTRASI” Management: “kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka
pencapaian tujuan melalui orang lain”.
2. Menurut
Prof. Dr. H. ARIFIN ABDULRACHMAN dalam buku “KERANGKA POKOK-POKOK MANAGEMENT” dapat diartikan :
a.
kegiatan-kegiatan/aktivitas-aktivitas;
b.
proses, yakni kegiatan
dalam rentetan urutan- urutan
c.
insitut/ orang – orang yang melakukan
kegiatan atau proses kegiatan
3. Menurut ORDWAY TEAD yang disadur oleh DRS. HE.
ROSYIDI dalam buku “ORGANISASI DAN MANAGEMENT“,Manajemen adalah “Proses dan kegiatan
pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukan arah penyelenggaraan tugas suatu
organisasi di dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan “.
4. Menurut
“Marry Parker Follet” :
“Manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain”.
5. Menurut
James A.F. Stonner
: “Manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan danpengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan”.
6. Oey
Liang Lee: Sebuah koordinasi semua sumber daya melalui
proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan
pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
7.
Menurut
Drs. M. Manullang (2001:3) Istilah manajemen mengandung 3
(tiga) pengertian, sbb.:
1. Manajemen sebagai suatu proses
2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas orang-orang yang melaksanakan manajemen
3. Manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu.
1. Manajemen sebagai suatu proses
2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas orang-orang yang melaksanakan manajemen
3. Manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu.
8.
Menurut
Horold Koontz dan Cyril O’donnel, Manajemen adalah
usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
9.
Henry Fayol: Manajemen adalah prevoir,
organizer commander, coordiner, controller.
10. Chaster
I Bernard, dkk:
Manajemen adalah seni dan ilmu.
FUNGSI MANAJEMEN
1.
Menurut George R.Terry
- Perencanaan (Planning);
- Pengorganisasian (Organizing);
- Penggerakan (Actuating);
- Pengawasan (Controlling).
- Perencanaan (Planning);
- Pengorganisasian (Organizing);
- Penggerakan (Actuating);
- Pengawasan (Controlling).
2.
Menurut Luther M. Gulick yang
disadur oleh Dr. BN.Silalai
- Perencanaan (Planning);
- Mengorganisir (Organizing);
- Melengkapkan Tenaga Kerja (Staffing);
- Mengarahkan (Directing);
- Menyelaras/Mengkoordinir (Coordinating);
- Melaporkan (Reporting);
- Menyusun Anggaran (Budgeting).
- Perencanaan (Planning);
- Mengorganisir (Organizing);
- Melengkapkan Tenaga Kerja (Staffing);
- Mengarahkan (Directing);
- Menyelaras/Mengkoordinir (Coordinating);
- Melaporkan (Reporting);
- Menyusun Anggaran (Budgeting).
3.
Menurut Henry Fayol
- Perencanaan (Planning);
- Mengorganisir (Organizing);
- Memerintah (Commanding);
- Mengkoordinir (Coordinating);
- Mengawasi (Controlling).
- Perencanaan (Planning);
- Mengorganisir (Organizing);
- Memerintah (Commanding);
- Mengkoordinir (Coordinating);
- Mengawasi (Controlling).
4.
Menurut Koontz dan O. Donnel
- Perencanaan (Planning);
- Mengorganisir (Organizing);
- Melengkapkan Tenaga Kerja (Staffing);
- Mengarahkan (Directing);
- Mengawasi (Controlling).
- Perencanaan (Planning);
- Mengorganisir (Organizing);
- Melengkapkan Tenaga Kerja (Staffing);
- Mengarahkan (Directing);
- Mengawasi (Controlling).
5.
Louis Allen (POLC)
- Planning (Merencanakan)
- Organizing (Menyusun)
- Leading (Memimpin)
- Controlling (Mengawasi/meneliti)
- Planning (Merencanakan)
- Organizing (Menyusun)
- Leading (Memimpin)
- Controlling (Mengawasi/meneliti)
6.
Dalton E.M.C. Farland (1990) dalam “Management
Principles and Management”
-
Planning
(Merencanakan)
-
Organizing (Menyusun)
-
Controlling (Mengawasi)
7. Nickels
& McHugh :
-
Planning (Perencanaan)
-
Organizing (Pengorganisasian)
-
Directing (Pengarahan)
-
Controling (Pengawasan)
8. John
Robert B, Ph.D :
-
Planning (Perencanaan)
-
Organizing (Pengorganisasian)
-
Commanding (memberi bimbingan)
-
Controlling (Mengawasi)
9. The
Liang Gie :
-
Planning (Perencanaan)
-
Decision Making (Pembuat Keputusan)
-
Directing (Pembimbing)
-
Coordinating (pengkoordinasian)
-
Controlling (Pengawasan)
-
Improving (peningkatan mutu)
10. William
Spriegel :
-
Planning (Perencanaan)
-
Organizing (Pengorganisasian)
-
Controlling (Pengawasan)
DEFINISI MANAJEMEN KEUANGAN
1.
Manajemen Keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-
fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh
dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of
fund).
2.
Manajemen
Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh
sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya se-efektif, se-efisien,
seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
3.
Menurut
Sutrisno (2003:3), yaitu sebagai
semua aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana
perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan
mengalokasikan dana tersebut secara efisien.
4.
Menurut Agus
Sartono (2001:6), yaitu manajemen
dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk
investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan
investasi atau pembelanjaan secara efisien.
5.
Menurut
Wikipedia, yaitu adalah suatu kegiatan
perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian
dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan. Manajemen
keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu :
-
Aktivitas penggunaan dana yaitu
-
Aktivitas perolehan dana
- Aktivitas pengelolaan aktiva
6.
Manajemen
Keuangan adalah Manajemen yang
mengkaitkan pemerolehan (acquitition), pembiayaan /pembelanjaan (financing)
dan manajemen aktiva dengan tujuan secara menyeluruh dari suatu perusahaan.
(Manajemen terhadap fungsi keuangan).
FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN
1.
Perencanaan Keuangan
Membuat rencana
pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode
tertentu.
2.
Penganggaran Keuangan
Tindak lanjut dari
perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3.
Pengelolaan Keuangan
Menggunakan dana
perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4.
Pencarian Keuangan
Mencari dan
mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5.
Penyimpanan Keuangan
Mengumpulkan dana
perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.
6.
Pengendalian Keuangan
Melakukan evaluasi
serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada paerusahaan.
7.
Pemeriksaan Keuangan
Melakukan audit
internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
TUGAS DAN TUJUAN POKOK MANAJEMEN KEUANGAN
1. Mendapatkan
Dana Perusahaan
Fungsi mendapatkan dana :
o
Keputusan pembelanjaan /Financing
decision
o
Pembelanjaan pasif
o
Bagaimana memperoleh dana yang paling
efisien (murah)
o
Tercermin di neraca sisi pasiva
2.
Menggunakan Dana Perusahaan
Fungsi Penggunaan
dana :
o
Keputusan investasi/Capital budgeting /
Investment decition
o
Pembelanjaan aktif
o
Bagaimana menggunakan dana secara
efisien
o
Alokasi ke AL & AT (aktiva riil)
3. Membagi Keuntugan / Laba Perusahaan
memaksimumkan
laba (tdk relevan lagi)
Dengan alasan memaksimumkan laba
berarti tdk mempertimbangakan nilai waktu uang, risiko dan return masa datang
tidak dipertimbangkan, kebijakan dividen tidak dipertimbangkan
PENGERTIAN-PENGERTIAN
-
Manajer adalah seseorang yang bekerja
melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna
mencapai sasaran organisasi.
-
Ketua adalah Seseorang yang memimpin
suatu bidang yang telah mereka sepakati yang bersifat kolegia yang berarti
setiap keputusan yang di ambil saat di sudutkan pada suatu perkara yakni
berdasarkan musyawarah kolega-koleganya.
-
Kepala adalah seseorang yang memimpin
sama halnya seperti ketua hanya saja tidak bersifat kolegia yaitu tidak memakai
musyawarah saat pengambilan keputusan, mereka berhak mengambil keputusan
sendirti tanpa campur tangan kolega-koleganya.
1.
Financial
Market (Pasar Keuangan)
Adalah mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seorang atau
koporasi untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi penjualan dan pembelian
dalam bentuk sekuritas keuangan (seperti saham danobligasi),
Dalam sekuritas komoditas dimungkinkan
dapat melakukan pembelian dan penjualan awal atas produk-produk sumber alam
seperti produk pertanian dan Pertambangan dan
lain sebagainya.
Pasar keuangan dapat berarti :
a.
Suatu sistim pasar yang memfasilitasi
terjadinya perdagangan antar produk dan turunan keuangan seperti misalnya bursa efek yang
memfasilitasi perdagangansaham, obligasi dan waran .
b.
Pertemuan antara pembeli dan penjual untuk
memperdagangkan produk keuangan dalam berbagai cara termasuk penggunaan bursa efek,
secara langsung antara penjual dan pembeli (over-the-counter).
2. Lembaga Keuangan
Adalah
badan
usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan atau tagihan
(claims) dibandingkan aset nonfinancial atau aset riil. Lembaga keuangan
memberikan kredit kepada nasabah dan menanamkan dananya dalam surat-surat
berharga. Di samping itu, lembaga keuangan juga menawarkan berbagai jasa
keuangan antara lain menawarkan berbagai jenis skema tabungan, proteksi
asuransi, program pension, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme
transfer dana. Lembaga keuangan merupakan bagian dari sistem keuangan dalam
ekonomi modern yang melayani masyarakat pemakai jasa-jasa keuangan.
3. Instrumen keuangan
(financial instrument)
Adalah kontrak yang mengakibatkan timbulnya asset
keuangan bagi satu entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas bagi
entitas lainnya.
Contoh instrumen
keuangan:
·
kas
·
giro
dan deposito
·
commercial
paper
·
utang
dan piutang usaha, wesel, dan pinjaman
·
sekuritas
utang dan ekuitas, baik dari perspektif pemegang maupun penerbitnya. Kategori
ini mencakup investasi dalam perusahaan anak, perusahaan assosiasi, dan usaha patungan.
·
sekuritas
yang dijamin dengan asset, seperti kewajiban hipotik dengan jaminan,
kesepakatan pembelian kembali, dan securitised packages of receivables
·
derivatif,
yang mencakup opsi, right, waran, kontrak berjangka, kontrak forward,
dan swap.
4. Konsep Modal
Istilah "modal" biasa diartikan bermacam-macam,
istilah modal dalam pembelanjaan perusahaan dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu : modal aktif dan modal pasif. Modal aktif merupakan kekayaan atau
penggunaan dana, sedangkan modal pasif merupakan sumber dana. Modal adalah sinonim dengan aktiva bersih
(harta /ekuitas perusahaan(kewajiban).
Konsep modal tersebut menciptakan konsep
pemeliharaan modal :
a.
Pemeliharaan
modal keuangan.
Menurut
konsep ini, laba hanya diperoleh kalau jumlah finansial (uang) dari aktiva
bersih pada akhir periode melebihi jumlah finansial(uang) dair aktiva bersih
pada awal periode, setelah memasukkan kembali setiap distribusi kepada dan
mengeluarkan setiap kontiribusi dari, para pemilik selama periode. Pemeliharaan
modal keuangan dpat diukur dalam satuan mon9eter nominal atau dalam satuan daya
beli yang konstan.
b. Pemeliharaan modal fisik.
Menurut konsep ini , laba hanya diperoleh
kalau kapasitas porduktif fisik(kemampuan usaha) pada akhir periode melebihi
kapasitas produktif fisik pada awal periode, setelah memasukkan kembali setiap
distribusi kepada, dan mengeluarkan setiap kontribusi dari, para pemilik selama
suatu periode.
5. Aktivitas Keuangan
Aktivitas keuangan berhubungan dengan manajemen keuangan,
karena saat prosedur manajemen keuangan berlangsung seperti melakukan kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan,
pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh
organisasi atau perusahaan disitu terjadi aktivitas keuangan.
Adapun aktivitas
keuangan tersebut adalah :
·
Aktivitas perolehan dana yaitu aktivitas untuk
mendapatkan sumber dana, baik dari sumber dana internal maupun sumber dana
eksternal perusahaan
·
Aktivitas
pengelolaan aktiva yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk
aktiva harus dikelola seefisien.
RATIO KEUANGAN
Pada
umumnya rasio keuangan yang dihitung bisa dikelompokkan menjadi enam jenis
yaitu :
1.
Rasio
Likuiditas
Rasio ini
untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka
pendeknya
A.
Rasio Lancar (Current Ratio)
Aktiva
Lancar
Current Ratio =
--------------------------
Hutang Lancar
Rasio lancar
sangat berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi
kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, dimana dapat diketahui sampai seberapa
jauh sebenarnya jumlah aktiva lancar perusahaan dapat menjamin hutang
lancarnya. Semakin tinggi rasio berarti semakin terjamin hutang-hutang
perusahaan kepada kreditor.
B. Rasio Uji Cair (Acid Test Ratio)
Aktiva Lancar - Persediaan
Acid test
ratio = ---------------------------------------
Hutang Lancar
Rasio ini sering juga disebut sebagai Quick ratio, dimana
rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena
persediaan memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisir menjadi uang
kas, walaupun kenyataannya mungkin persediaan lebih likuid daripada piutang.
Jika current ratio tinggi tapi quick rationya rendah menunjukkan adanya
investasi yang sangat besar dalam persediaan.
C. Rasio Kas (Cash Ratio)
Rasio ini untuk mengukur jumlah kas tersedia dibanding dengan
hutang lancar. Pengertian kas kadang-kadang diperluas dengan setara kas (cash
equivalent) meliputi surat berharga yang mudah diperjualbelikan. Rumus
perhitungannya adalah :
Kas + Surat Berharga
----------------------------------- = X
Hutang Lancar
D.
Perputaran
Piutang (Turn Over Receivable)
Hasil Penjualan Kredit
Turn Over Receivable =
--------------------------------------
Rata-rata Piutang
Rasio perputaran piutang memberikan analisa mengenai beberapa
kali tiap tahunnya dana yang tertanam dalam piutang berputar dari bentuk
piutang kebentuk uang tunai, kemudian kembali kebentuk piutang lagi. Rata-rata
piutang kalau memungkinkan dapat dihitung secara bulanan (saldo tiap-tiap akhir
bulan dibagi tigabelas) atau tahunan yaitu saldo awal tahun ditambah saldo
akhir tahun dibagi dua.
E. Lama Penagihan Rata-rata (Average Collection
Period)
Piutang Usaha
-------------------------
X 365 hari = …… hari
Penjualan Kredit
Atau
365
hari
------------------------- = …… hari
Perputaran Piutang
Rasio ini biasanya dipergunakan sebagai tolak
ukur untuk menilai tingkat likuiditas aktiva
lancar yang berbentuk piutang jangka pendek.
Dalam menginterprestasikan rasio lama penagihan rata-rata
ini, dasar perbandingan yang paling tepat dipergunakan ialah jangka waktu
kredit penjualan. Misalkan jangka waktu kredit penjualan yang dipergunakan oleh
perusahaan adalah dua bulan (60 hari), dan masa penagihan rata-rata sebesar 49
hari, maka dapat diinterprestasikan bahwa tingkat likuiditas sangat tinggi.
Sedangkan apabila jangka waktu kredit penjualan yang dipergunakan satu bulan,
maka berarti sekitar 19% dari piutang telah mengalami keterlambatan pembayaran
selama rata-rata 19 hari.
F.
Perputaran
Persediaan (Inventory Turnover)
Harga Pokok Penjualan
Turn Over Persediaan = -------------------------------------------
Persediaan Barang Dagangan Rata-rata
Turn over ini menunjukkan berapa kali jumlah
persediaan barang dagangan diganti atau dijual dalam satu tahun. Perputaran
yang tinggi menunjukkan tingkat persediaan yang ada cukup baik.
2. Rasio
Leverage atau Solvabilitas
Rasio Solvabilitas ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana yang
disupply oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh
dari kreditur perusahaan.
Rasio Solvabilitas ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur
perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam
dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai
seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan
indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank). Adapun Rasio yang
tergabung dalam Rasio Leverage adalah :
a.
Rasio Modal
Sendiri terhadap Total Aktiva (Ratio of Owner’s Equity to Total Assets)
Rasio ini menunjukan pentingnya sumber modal pinjaman dan
tingkat keamanan yang dimiliki oleh kreditor. Semakin tinggi rasio ini berarti
semakin kecil jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk membiayai aktiva
perusahaan.
Modal Sendiri
------------------------
= X
Total
Aktiva
b. Rasio Modal Sendiri dengan Aktiva Tetap
(Ratio of Owner’s Equity to Fixed Assets)
Jika rasio ini lebih dari 100
% berarti modal sendiri melebihi total aktiva tetap dan menunjukan aktiva tetap
seluruhnya dibiayai oleh pemilik perusahaan dan sebagian dari aktiva lancar
juga dibiayai oleh pemilik perusahaan. Sebaliknya jika rasio dibawah 100
%berarti sebagian aktiva tetapnya dibiayai dengan modal pinjaman jangka pendek
/ jangka panjang sedang aktiva lancarnya seluruhnya dibiayai dengan modal
pinjaman.
Rumus
perhitungannya :
Modal Sendiri
------------------------ = X
Aktiva Tetap
c. Rasio Aktiva Tetap dengan Hutang Jangka
Panjang
Rasio ini mengukur tingkat keamanan yang dimiliki oleh
kreditor jangka panjang . Disamping itu juga menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk memperoleh pinjaman baru dengan jaminan aktiva tetap.
Semakin tinggi rasio ini semakin besar jaminan dan kreditor
jangka panjang semakin aman atau terjamin dan semakin besar kemampuan
perusahaan untuk mencari pinjaman. Rumus perhitungannya :
Total Aktiva Tetap
-----------------------------------------
= X
Total
Hutang Jangka Panjang
d. Nilai
Buku Saham
Nilai buku per lembar saham menunjukkan jumlah rupiah yang
akan dibayarkan kepada setiap lembar saham apabila perusahaan pada saat itu
dibubarkan dengan anggapan bahwa semua aktiva dapat direalisir atau dijual
dengan harga yang sama dengan nilai bukunya.
Dalam penghitungannya nilai buku saham jika ada saham yang
sudah dipesan (subscribed) walaupun saham tersebut belum diserahkan kepada
pemesan, maka jumlah tersebut harus ditambahkan pada jumlah modal yang sudah
beredar. Sebaliknya bila ada saham yang dibeli kembali oleh perusahaan
(treasury stock) maka harus dikurangkan terhadap jumlah modal saham yang
beredar.
Rumus
ratio ini adalah sebagai berikut:
Modal
Saham
---------------------------------
= X
Jumlah
lembar saham
e. Rasio
Total Hutang terhadap Total Aktiva (Total Debt to Total Assets Ratio)
Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi resiko keuangan
perusahaan. Dalam batas tertentu bank akan sulit untuk mengabulkan permohonan
kredit. Hanya saja setiap bank batasnya berbeda. Rumus perhitungannya adalah :
Total
Hutang
---------------------------
= ……. %
Total Aktiva
3. Rasio
Aktivitas
Rasio ini
digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen dalam menggunakan sumber
dayanya. Semua rasio aktifitas melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan
dan investasi pada berbagai jenis harta.
4. Rasio
Rentabilitas atau Profitabilitas
Rasio ini
digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen yang dilihat dari laba yang
dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan.
Rasio ini
disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan,
profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva
atau modal yang menghasilkan laba tersebut.
a. Rasio Laba Usaha dengan Aktiva Usaha (Ratio
Operating Income dengan Operating Assets)
Profitability suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan antara
keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan
kekayaan atau assets yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut
(operating assets). Yang dimaksud dengan operating assets adalah semua aktiva
kecuali investasi jangka panjang dan aktiva-aktiva lain yang tidak digunakan
dalam kegiatan atau usaha memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok
perusahaan. Rumus perhitungannya adalah :
Laba
Usaha
---------------------------- = X
Aktiva Usaha
b. Perputaran Aktiva Usaha ( Operating Assets
Turnover)
Rumus
ratio Perputaran Aktiva Usaha:
Penjualan
-------------------------
= X
Aktiva Usaha
Rasio ini menunjukkan seberapa jauh aktiva telah dipergunakan
di dalam kegiatan perusahaan atau menunjukkan berapa kali operating assets
berputar dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.
Turnover yang tinggi menunjukkan management
yang efektif tetapi dapat juga turnover yang tinggi disebabkan aktiva
perusahaan yang sudah tua dan sudah habis disusut, jadi turnover yang tinggi
ini karena keadaan perusahaan.
c. Rasio Laba Kotor atas Penjualan (Gross Profit
Margin on Sales)
Rasio ini mengukur tingkat profitabilitas produk sebelum
dibebani oleh biaya-biaya yang lain. Perubahan rasio laba kotor bisa saja
terjadi karena perubahan dalam kebijaksanaan penjualan, misalnya tingkat
potongan atau adanya produk baru. Rumus perhitungannya :
Laba Kotor
------------------------
= ……… %
Penjualan
d. Rasio Laba Usaha atas Penjualan (Operating
Margin Ratio)
Laba usaha
(laba operasi) adalah laba dari kegiatan utama perusahaan. Oleh karena itu
sudah seharusnya laba ini memberikan hasil lebih besar dibanding dari laba yang
bukan utama.
Rumus
perhitungannya :
Laba Usaha
------------------------ = ……… %
Penjualan
e. Rasio Laba Bersih atas Penjualan (Net Margin
Ratio)
Rasio ini mengukur hasil akhir dari kegiatan operasi
perusahaan. Selisih laba bersih dengan rasio laba usaha dapat mencerminkan berapa
beban yan ditanggung perusahaan untuk biaya-biaya non operasional.
Rumus perhitungannya :
Laba Bersih
------------------------ = ……… %
Penjualan
f. Operating Ratio
Operating ratio mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan,
sehingga rasio yang tinggi menunjukkan keadaan yang kurang baik karena berarti
bahwa setiap rupiah penjualan yang terserap dalam biaya juga tinggi, dan yang
tersedia untuk laba kecil. Tetapi rasio yang tinggi mungkin tidak hanya
disebabkan oleh faktor intern yang dapat dikendalikan oleh manajemen, tetapi
juga faktor ekstern misalnya faktor harga yang sulit dikendalikan oleh
manajemen. Rumus perhitungannya :
Harga Pokok + Biaya Operasi
------------------------------------------
= ……… %
Penjualan
g. Rasio Tingkat Pengembalian Investasi (Return
on Investment, ROI)
Tujuan perhitungan rasio ini adalah untuk mengetahui sampai
seberapa jauh aset yang digunakan dapat menghasilkan laba. Laba usaha berarti
laba dari kegiatan utama perusahaan. Aktiva operasi adalah aktiva yang dipakai
untuk menghasilkan laba usaha tersebut. Dengan kata lain, aset yang dihitung
disini hanya aset yang memberikan konstribusi terhadap pencapaian laba usaha.
Penyertaan yang biasanya menghasilkan pendapatan lain (di luar laba usaha)
tidak dihitung. Demikian halnya dengan aktiva lain-lain. Aktiva lain-lain ada
yang berupa aktiva belum selesai atau aktiva tidak operasional. Oleh karena itu
juga tidak diikutsertakan dalam pengertian aktiva operasi. Rumus perhitungannya
adalah :
Laba Usaha
------------------------ = ……… %
Aktiva Operasi
atau
Laba Usaha Penjualan
-------------------
X ----------------------
Penjualan Aktiva Operasi
h. Rasio Tingkat Pengembalian Aset (Return on
Assets, ROA)
Dengan rasio akan nampak seberapa besar tingkat produktifitas
seluruh aset. Perbedaan hasil perhitungan antara ROI dengan ROA akan diketahui
sampai seberapa jauh tingkat aset penunjang atau tidak produktif dan hasil
sampingan perusahaan. Rumus perhitungannya :
Laba
Bersih
------------------------ = ……… %
Total Aktiva
i.
Rasio
Laba Bersih atas Modal (Return on Equity)
Rasio ini berguna untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang
diperoleh dari penanam modal. Pengertian modal disini adalah semua modal yang
tertanam di perusahaan, termasuk di dalamnya saldo laba (laba ditahan). Rumus
perhitungannya :
Laba
Bersih
------------------------ = ……… %
Modal
Sendiri
j.
Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share,
EPS)
Rasio ini untuk mengukur laba bersih per lembar saham
(maksimum) yang mungkin diperoleh pemegang saham. Dikatakan maksimum, karena
yang dibagi biasanya adalah kurang dari EPS. Rasio ini adalah satu-satunya
rasio yang muncul di laporan keuangan, bisanya dicantumkan di bawah laba
bersih. Rumus perhitungannya adalah :
Laba Bersih
---------------------------------
= ……… %
Jumlah
Lembar Saham
5.
Rasio Pertumbuhan
Rasio
ini digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi
ekonominya pertumbuhan ekonomi dan industri.
6. Rasio
Penilaian
Rasio ini
merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling lengkap oleh karena rasio
tersebut mencemirkan kombinasi pengaruh dari rasio risiko dengan rasio hasil
pengembalian.